Ternyata kita bisa tau lo konsentrasi ozon dari tahun ke tahun!

 Bagaimana si cara mengetahui konsentrasi ozon di stasiun wilayah indonesia dari tahun ke tahun?

Ikuti langkah-langkah dibawah ini :

  • Buka laman https://www.woudc.org/data/explore.php

  • Atur parameter sebagai berikut, dataset > total ozone – daily observation; country > Indonesia; station > Ciater/Bandung (475); instrument > Brewer

  • Download data excel dari parameter tersebut.


Berikut data rata-rata yang diperoleh :

Tahun Pengamatan

Konsentrasi rerata ozon total (DU)*

2006

263,7

2007

253,8

2008

245,616

2009

228,225

2010

232,6

2011

168,51

2012

250

2013

257,15

2014

255,9

2016

263,9571

2018

591,0333

DU (Dobson Units) merupakan jumlah total jejak gas di atmosfer bumi per satuan luas. 1 DU setara dengan 2,69×1020 molecul per satuan luas.

Berdasarkan data yang diperoleh, buatlah grafik antara tahun vs konsentrasi ozon total.


Analisis konsentrasi ozon di langit indonesia dapat dilihat dalam grafik rerata konsentrasi ozon per tahun 2006—2018.  Data grafik menunjukkan terjadi fluktuasi nilai konsentrasi ozon dengan nilai paling tinggi terjadi pada tahun 2018. Maka diketahui bahwa terjadi kenaikan konsentrasi ozon di langit indonesia. Konsentrasi ozon yang tinggi dapat mengurangi bahaya paparan sinar UV. Sebabnya karena ozon memiliki peran sebagai pelindung dari radiasi UV.

Konsentrasi ozon di lapisan stratosfer yang rendah dapat mengakibatkan tingginya indeks UV. Dalam hal ini mengindikasikan terjadi penipisan lapisan ozon. Penipisan lapisan ozon dipengaruhi oleh maraknya penggunaan bahan perusak ozon (BPO) pada kegiatan manusia, seperti penggunaan HCFC sebagai pengganti sementara bahan CFC yang digunakan dalam pendingin, busa polyurethane (PU foam) dan pelarut (Wang dkk., 2015). BPO dapat menyebabkan berkurangnya konsentrasi ozon stratosfer dan dapat merusak lapisan ozon.

Wulandari dan Dewi (2018) menyebutkan bahwa adanya protokol montreal dapat meningkatkan konsentrasi ozon karena dapat mengontrol produksi dan konsumsi BPO. Hal tersebut selaras dengan penelitian Bornman et.al (2015) mengenai protokol Montreal yang dengan sukses mengontrol produksi dan konsumsi BPO sehingga jumlahnya di atmosfer semakin berkurang meskipun menurut Ball et.al (2018) dalam lapisan stratosfer tertentu yakni, di bawah lapisan penelitian 60° LS – 60° LU masih terdapat penurunan konsentrasi lapisan ozon.

Program penghapusan BPO dalam Protokol Montreal telah mendorong perbaikan kualitas lingkungan. Upaya penggantian teknologi HCFC disebut mendorong inovasi dalam melakukan alih teknologi yang benar-benar bersih sehingga memberikan pengaruh negatif paling minimal terhadap lingkungan, baik lingkungan sosial maupun lingkungan alam.

Penghapusan HCFC dapat membantu mengurangi risiko masyarakat terhadap efek sosial berupa penyakit akibat dampak tidak langsung dari penipisan ozon maupun bahaya langsung dari penggunaan HCFC. Sementra itu, dari sisi lingkungan, penghapusan HCFC mendorong upaya konservasi dan pemulihan terhadap kualitas lingkungan atmosfer, dan mengurangi pemanasan global.

Berdasarkan kajian penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa kenaikan konsentrasi di langit indonesia dipengaruhi oleh penerapan protokol montreal dan pengurangan penggunaan BPO. Protokol monteral sendiri merupakan traktat atau hasil persetujuan antara negara-negara terkait penanganan perlindungan lapisan ozon.


Komentar