Dua sisi dari Tumbuhan Air Tawar : Eceng Gondok
Eceng gondok atau dengan nama latin Eichornia crassipes merupakan tumbuhan air tawar yang dikenal sebagai gulma. Tumbuhan ini banyak ditemukan di Indonesia khususnya diperairan tawar yang menyerap nutrien dalam pertumbuhannya. Eceng gondok dapat tumbuh dan berkembang biak dengan sangat cepat, mampu beradaptasi hampir disetiap kondisi sekalipun kondisi yang ekstrem, dan dapat bertahan dari berbagai jenis zat kimia yang berbahaya.
Eceng gondok sendiri banyak memberikan manfaat bagi manusia dan lingkungan sekitarnya, seperti :
- Melestarikan kondisi lingkungan : eceng gondok memiliki kemampuan untuk menyerap logam, seperti tembaga dan timbal dari limbah industri maupun limbah rumah tangga. Selain itu, eceng gondok juga dapat menyerap merkuri dan timbal yang meleleh dalam bentuk cairan serta menyerap mineral dan zat organik dari air limbah. Oleh karena itu penanaman eceng gondok di perairan yang memiliki potensi tercemar limbah yang tinggi sangat baik untuk menetralisir dan menjaga kelestarian perairan di sekitarnya.
- Sumber pakan untuk ikan : terdapat beberapa jenis ikan yang mampu mengonsumsi eceng gondok seperti ikan koan, taws, betutu, dan payangka. Hal tersebut dikarenakan eceng gondok mengandung protein dan mineral yang tinggi. Selain menjadi sumber pakan ternyata eceng gondok juga menjadi tempat berteduh dan penutup permukaan air di kala matahari sedang terik.
- Menjadi agen antiradang untuk tubuh : hal ini umum dilakukan masyarakat Filipina yang kerap kali menjadikan eceng gondok sebagai obat tradisional untuk mengobati abses. Eceng gondok dapat diolah dalam bentuk jus dan dapat dikombinasikan dengan bahan lain seperti lemon dan kemudian di oleskan ke abses.
- Menjaga kesehatan sistem saraf : hal ini disebabkan karena kandung magnesium yang ada pada eceng gondok, disamping itu magnesium juga mampu memaksimalkan kinerja kalsium untuk fungsi otot dan saraf.
- Meredakan masalah pencernaan : biji eceng gondok mampu meredakan beberapa masalah pencernaan seperti diare, perut mual, perut kembung, hingga cacingan. Namun dalam mengonsumsinya perlu dipastikan bahwa biji eceng gondok telah sepenuhnya matang. Selain itu batang dari eceng gondok juga dapat mengobati gejala kolera. Kolera sendiri merupakan infeksi diare akut yang disebabkan oleh konsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri Vibrio cholerae.
Namun sayangnya, meskipun eceng gondok memberikan banyak manfaat , namun persepsi masyarakat terkait eceng gondok tidak begitu baik karna dianggap menimbulkan beberapa dampak negatif seperti :
- Mengurangi jumlah oksigen dalam air : pertumbuhan eceng gondok yang begitu cepat dapat menutupi seluruh permukaan perairan dan menyebabkan cahaya yang masuk ke dalam air akan semakin berkurang dan pada akhirnya menurunkan kelarutan oksigen di air.
- Perairan menjadi dangkal : eceng gondok yang telah mati akan menumpuk sedikit demi sedikit ke permukaan, dan seiring berjalannya waktu akan menyebabkan perairan menjadi dangkal.
- Mengganggu lalu lintas perairan : bagi para nelayan, tumbuhan eceng gondok sangat menganggu karena mereka sering terjebak dan sulit bergerak terlebih eceng gondok memiliki daun yang lebar.
- Merusak keindahan perairan : hal ini hampir sama dengan rumput liar yang tumbuh di daratan, pertumbuhan eceng gondok yang sangat cepat juga dianggap mengganggu keindahan dari perairan.
So, itu adalah penjabaran dari adanya dampak positif maupun negatif dari tumbuhan eceng gondok. Apakah anda tertarik untuk membudidayakannya?..
Komentar
Posting Komentar