Lapisan ozon mulai menipis, pertanda harus mulai pakai sunscreen ni!
Radiasi sinar ultraviolet (UV) dan lapisan ozon di stratosfer merupakan dua hal yang saling terkait. Lapisan ozon akan menyerap sebagian radiasi sinar UV dari matahari sehingga tidak mencapai ke permukaan bumi yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan bagi manusia. Data hasil pengukuran terhadap radiasi UV tahun 2022 di stasiun Toronto, Kanada menggunakan instrumentasi Brewer disajikan pada Gambar 4.1. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa radiasi UV berada pada puncaknya pada bulan Mei sampai dengan September bertepatan dengan musim panas di Kanada. Indeks UV mencapai puncaknya pada level 8-9 (warna merah) yang dikategorikan resiko bahaya sangat tinggi jika terpapar langsung yang dapat menimbulkan dampak kesehatan pada kulit dan selaput mata manusia.
Dari adanya fenomena tersebut, adapun masalah-masalah yang dikhawatirkan muncul adalah :
Penipisan lapisan ozon akan mengurangi kemampuan lapisan ozon dalam menyerap radiasi sinar UV-B dan UV-C, sehingga meningkatkan paparan radiasi pada manusia yang imbasnya menyebabkan meningkatnya risiko fotokeratitis, kanker kulit, katarak, dan penurunan sistem kekebalan tubuh.
Pengaruh penipisan lapisan ozon terhadap sistem kekebalan tubuh adalah merusak sistem perlindungan alami makhluk hidup sehingga lebih mudah terserang penyakit.
Penipisan lapisan ozon diduga dapat mengganggu ekosistem di laut dan memberi dampak negatif pada rantai makanan di laut.
Rusaknya lapisan ozon berpengaruh pada kehidupan tumbuhan terutama tumbuhan yang sangat peka terhadap sinar ultraviolet. Hal ini dapat berdampak pada penurunan produksi pertanian.
Penipisan lapisan ozon berpotensi menyebabkan pemanasan global dan pemanasan global akan berdampak buruk seperti munculnya kekeringan dan kebakaran hutan.
Munculnya lubang ozon akibat penipisan lapisan ozon dikarenakan masuknya gas berbahaya seperti bromin dan klorin di atmosfer, lubang ozon membawa berbagai dampak negatif seperti radiasi sinar uv yang sampai ke bumi.
Bahan pengganti CFC yakni HSC disebut lebih baik dari CFC dan mengurangi penipisan lapisan ozon karena tidak mengandung klorin ternyata berpengaruh dalam pemanasan global yang merupakan salah satu efek penipisan lapisan ozon.
Freon 12 (R 12) merupakan bahan kimia buatan manusia yang digunakan sebagai bahan pendingin seperti AC, kulkas dll yang ternyata penggunaan alat pendingin tersebut juga ikut serta berperan pada perusakan lapisan ozon yang ada di bumi.
Penipisan lapisan ozon yang disebabkan oleh salah satu bahan perusak ozon yaitu methyl bromida sebagai pembasmi hama (peptisida) dalam proses pengasapan (fumigasi) gudang hasil panen, prapengapalan dan karantina.
Peningkatan kadar gas CO2 di atmosfer dapat menyebabkan reaksi pembentukan ozon di stratosfer menurun, hal ini dapat menimbulkan kerusakan lapisan ozon tidak teratasi.
Solusi
Indonesia merupakan negara tropis yang penuh dengan limpahan sinar matahari sepanjang tahunnya. Sinar matahari sendiri merupakan sumber energi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Matahari dapat memancarkan berbagai macam sinar baik yang dapat terlihat atau visibel maupun tidak dapat terlihat. Sinar matahari yang dapat dilihat adalah sinar yang dipancarkan dalam gelombang lebih dari 400nm, sedangkan sinar matahari dengan panjang gelombang 10nm-400nm yang disebut dengan sinar ultraviolet tidak dapat dilihat dengan mata. Dalam beberapa hal, sinar ultraviolet bermanfaat untuk manusia diantaranya yaitu untuk mensintesa vitamin D dan juga berfungsi untuk membunuh bakteri. Namun, sinar ultraviolet dapat juga merugikan manusia apabila terpapar pada kulit manusia terlalu lama.
Penipisan lapisan ozon akan meningkatkan radiasi sinar ultraviolet dari matahari ke bumi. Sinar ultraviolet yang terpapar masuk ke bumi, baik itu sinar UV A, UV B, maupun UV C dapat memberikan dampak bagi kesehatan, diantaranya yaitu penyebab fotokeratitis, fotokonjungtivitas, katarak, dan kanker kulit. Fotokeratitis merupakan suatu inflamsi yang terjadi pada kornea akibat cahaya atau sinar, yang paling sering menjadi penyebabnya adalah sinar ultraviolet. Fotokonjungtivitas merupakan mata merah akibat peradangan pada selaput yang melapisi permukaan bola mata dan kelopak mata bagian dalam. Katarak merupakan kondisi mata yang tertutupi atau terhalang oleh selaput-selaput tertentu sehingga membuat penglihatan menjadi berkabut. Selain faktor usia, paparan sinar UV juga menjadi salah satu pemicu timbulnya katarak. Paparan sinar UV dapat menimbulkan terjadinya kerusakan fotokimia pada DNA dari sel-sel yang berada di dalam tubuh. Hal ini akan memicu terbentuknya kanker, terutama kanker kulit pada manusia.
Solusi untuk menyelesaikan masalah yang sudah disebutkan di atas yaitu pada masalah terpaparnya sinar UV dari matahari yang secara terus menerus akan menyebabkan masalah pada kesehatan seperti fotokeratitis, fotokonjungtivitas, katarak, dan kanker kulit. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan membatasi paparan sinar UV, karena hal tersebut memiliki potensi yang paling besar untuk mengurangi terjadinya gangguan kesehatan yaitu kanker kulit. Pendekatan terbaik yang dapat dilakukan untuk menerapkan strategi sukses dalam mengurangi kanker kulit adalah dengan mendorong kebijakan maupun praktik perlindungan sinar matahari yang dapat mengurangi paparan sinar matahari, baik dalam kegiatan kerja dan juga rekreasi. Selain itu, dapat juga dilakukan penyuluhan mengenai pencegahan kanker kulit dengan penggunaan tabir surya. Solusi lain yang dapat dilakukan adalah dengan pemantauan kanker di Kanada oleh Badan Kesehatan Masyarakat Kanada dan juga mengembangkan program untuk mengurangi risiko kanker. Kemudian solusi untuk masalah meningkatnya risiko fotokeratitis, fotokonjungtivitis, dan katarak dapat dilakukan dengan mengenakan kacamata hitam dan juga topi bertepi lebar khususnya pada musim panas di tengah hari, sehingga akan mencegah sebagian besar sinar UV mencapai mata.
Solusi lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi paparan radiasi sinar UV dari matahari adalah dengan membatasi waktu terkena matahari secara langsung. Kemudian sebelum melakukan aktivitas di luar ruangan sebaiknya menggunakan tabir surya atau sunblock. Selain itu, kenakan pakaian yang dapat melindungi kulit seperti celana panjang, pakaian panjang, jaket, dan juga mengenakan kaca mata dengan lensa pelindung anti UV.
Komentar
Posting Komentar